Kamis, 31 Mei 2012

AKU DAN PENYAKITKU

Aku adalah seorang mahasiswi kesehatan. Aktivitasku hampir dihabiskan dengan kuliah mulai dari praktikum  dan tugas yang slalu numpuk tiap minggunya. Meskipun begitu, tapi aku tetap menikamati keseharianku sebagai seorang mahasiswi.
Terkadang aku bingung dengan mata kuliah yang aku anggap aneh, mungkin karena aku baru mengenal mata kuliah tentang kesehatan tersebut. Dari situ aku mulai belajar memahami, menghafal nama-nama tanaman obat, nama paten, nama generik, nama-nama penyakit yang menurutku susah dihafal.
===========================================
    Hari ini  jam 07.45 aku ada kuliah pagi. Aku bergegas mandi dan sarapan. Setelah sampai dikampus, terlihat para mahasiswa sudah berkumpul menyambut kuliah pagi ini. Aku pun duduk di kursi yang kosong di baris kedua.
Beberapa menit kemudian dosen pun datang. Semua mahasiswa langsung terdiam seketika. Dosen itu langsung memberikan materinya kepada kami tentang sebuah penyakit. Khususnya penyakit "Thalassemia".
Wah ternyata aku sudah tertarik dengan nama penyakitnya yang jarang banget aku dengar. Aku pun menjadi semangat untuk segera mendengarkannya.Yang ku tangkap dari materi itu begini :

Thalassemia adalah suatu penyakit keturunan dengan darah berbentuk seperti bulan sabit tidak seperti darah pada umumnya. Thalassemia ini merupakan keadaan dimana sel darah dalam tubuh tidak dapat bertahan lama, yaitu hanya berumur <120. Hal ini disebabkan oleh ikatan globin dari sel darah dalam tubuh tidak rekat dan cenderung hancur atau mati oleh karena itu penderita thalassemia perlu perlakuan Transfusi Darah, berapa lama? SEUMUR HIDUP. 
Penyakit ini adalah penyakit yang sangat membahayakan. Biasanya orang yang mengidap penyakit ini, sering di ponis umurnya tidak akan lama lagi. Gejalanya pun sangat umum, hampir sama dengan penyakit ringan lain, yaitu anemia, pusing, lesu, gampang cape, kurang nafsu makan, radang tenggorokan dan flu.
    Itulah ilmu yang ku dapatkan hari ini. Setelah penjelasan materi dosen selesai. Aku dan teman sekelasku langsung pindah ke kelas lain untuk mata kuliah lain dan setelah itu pulang.
==========================================
Keesokan harinya aku kuliah lagi seperti biasa. Kebetulan jadwal hari ini adalah jadwal praktikum. Biasanya kami sering menghabiskan waktu di laboratorium seharian. Karena memang ada praktikum yang membutuhkan waktu yang lama.
Ditengah-tengah praktikum tiba-tiba aku merasa pusing dan penglihatanku mulai gelap. Dari situ aku tak ingat apa-apalagi karena aku pingsan. Teman - temanku juga sudah memaklumi tentang kondisiku yang sering pingsan di kampus. Karena kondisiku memang lemah, kecapean sedikit saja pasti langsung pingsan.
Tetapi hal itu tidak mematahkan semangatku untuk belajar.
==========================================
Beberapa hari kemudian, Ketika aku sedang duduk di depan laboratorium, tiba - tiba ada salah satu dosen yang menghampiriku.  Dialah dosen yang dulu pernah memberikan materi tentang penyakit itu. Dia tersenyum kepadaku dan berkata :
"gimana kabar kamu hari ini?" sambil menyimpan salah satu tangannya di pundakku.
"Alhamdulillah baik bu," ku jawab dengan senyuman.
"denger-denger, kamu sering pingsan ya?"
"iya bu, paling cuma kecapean aja ko aku belum terbiasa sama jadwal kuliah yang padat banget"
"ibu sarankan kamu pergi ke dokter aja. Biar tahu kondisi kamu seperti apa. Dan pasti dokter akan memberikan multivitamin buat menjaga kondisi badanmu."
"Iya bu nanti saya coba pergi kesana"
Dosen itu pun tersenyum dan meninggalkanku.
===========================================
Sore hari aku pergi ke rumah sakit bersama temanku. di ruang tunggu terlihat banyak orang sedang menunggu dirinya dipanggil untuk diperiksa. Akupun duduk disebelah kakek-kakek yang sedang batuk.Kasihan kakek itu menderita dengan batuk yang dideritanya.
Beberapa menit kemudian namaku dipanggil, dan masuk ke ruang periksa didampingi temanku.
Setelah diperiksa, aku duduk kembali di depan meja dokter. Dan dokter itu memberitahu hasilnya.
Aku dan temanku kaget, merinding ketika mendengar perkataan dokter.
Aku di ponis mengidap penyakit THALASSEMIA stadium lanjut. Saat itu perasaanku sangat hancur, ingin menangis rasanya, tetapi tak ada air mata yang jatuh. Temanku langsung memelukku untuk menenangkanku.
Akupun pulang dengan perasaan tak menentu.
Aku tahu kalau umurku tinggal beberapa bulan lagi. Aku juga tahu tentang penyakit itu yang aku pelajari lebih lanjut bersama dosen waktu itu. Tapi kenapa selama ini aku tidak tahu dengan penyakitku? kenapa aku slalu beranggapan kalau gejala- gejala yang kuderita adalah hal yang biasa ?
Aku langsung ambil handphone dan menelpon dosenku. Dengan sedikit ragu-ragu aku memberi kabar kalau aku mengidap thalassemia stadium lanjut. Setelah ku cari tahu ternyata penyakit di turunkan dari kedua orang tuaku dengan gen pembawa thalasemia namun tanpa gejala yang disebut pembawa sifat atau karier (carrier) thalasemia. Walaupun tanpa gejala, karier thalasemia tetap akan menurunkan gen pembawa sifat thalasemia ini pada keturunannya. Gambarnya seperti ini :
Orang berwarna merah itulah yang menjadi posisiku sekarang. Aku tidak bisa menyalahkan siapapun termasuk kedua orang tuaku. Mungkin ini cobaan buatku. Akupun harus terima kondisiku seperti ini.
Sekarang aku melakukan pengobatan, banyak obat yang harus aku minum untuk kesembuhanku.
Tapi itu tergantung yang di atas, aku juga sudah siap kalau misalkan aku meninggal bulan ini. Aku sudah siapkan mental sewaktu aku di ponis.
===========================================
Sudah beberapa minggu aku tidak masuk kuliah, karena kondisiku yang semakin hari semakin menurun drastis. Kedua orang tuaku pun sudah banyak mengeluarkan biaya untuk pengobatanku. Aku tidak yakin kalau aku akan bertahan hidup lebih lama. Aku melihat raut wajah kedua orang tuaku yang sangat sedih dan prihatin. Tapi aku coba tetap tersenyum dihadapan mereka sambil berkata :
"Pah..mah..jika aku pergi nanti, aku ingin mamah, papah dan dosenku melakukan sebuah penyuluhan tentang penyakit yang aku derita ini, supaya orang lain tahu penyebab penyakit ini, dan supaya mereka lebih hati-hati dalam memutuskan suatu pernikahan terhadap orang yang punya pembawa sifat (carrier), biar tidak ada lagi orang-orang yang menderita seperiku.Cukup aku saja mah..pah.."
Beberapa jam kemudian nafasku terasa sesak dan dadaku terasa sakit. Disinilah aku menghembuskan nafas terakhir.
===========================================
===========================================
Cerpen ini Aku buat berdasarkan kisah nyata.
Selamat jalan seniorku..semoga kau tenang di alam sana. Amin..



0 komentar:

Posting Komentar

 
;