Rabu, 30 Mei 2012

Harapan Seorang Gadis Kecil

Di kampungku ada seorang anak kecil umur 5 tahunan. Dia terlahir kedunia ini tanpa seorang ayah, karena keberadaan ayahnya yang tidak jelas). Kemudian ibunya meyerahkan bayinya  ke tetanggaku yang kebetulan ada ikatan saudara dengan ibu bayi itu, dan diapun meninggalkan anaknya. Entah kemana. 
Setelah berbulan-bulan ibu itu tidak ada kabar sedikitpun. Dan akhirnya kita dapat kabar bahwa ibu kandung bayi itu meninggal.
============================================
Sekarang dia sudah tumbuh menjadi gadis kecil yang lucu, meskipun dia nakal, bawel, tengil tetapi dia kuat. Kuat menghadapi hidup. Bahkan tidak cengeng seperti anak2 lainnya. 
Dia sudah berusia 5 tahun dan SENA namanya. Dia juga punya panggilan unik yaitu "Kucrit / dmes.
Ada sebuah kejadian yang membuatku heran. Begini ceritanya : 
Suatu hari kakak laki-laki ku mengeluarkan mobil dari garasi dan mulai memarkirkan mobil.
Ketika mobil itu mundur, kakakku agak kesusahan memundurkan mobilnya, mungkin ada batu yang menghalangi. Akhirnya kakaku turun dari mobil. dan betapa kagetnya dia ketika melihat bahwa anak kecil itu lah yang menghalangi mobilnya. Kaki Sena ke tabrak, bisa dibilang kelindes ban mobil. Kakakku juga gak tahu ada anak kecil disitu,karena sebelumnya gak ada.Mungkin anak itu lagi mondar mandir,kesana kemari biasalah nakalnya keluar.
Tapi yang bikin aku heran dan aneh, dia tidak menangis sedikitpun. Kakinya berdarahpun dia nyantai-nyantai aja,malah cengar - cengir. dan cuma bilang "Nyelii..nyeli.." yang dia maksud Nyeri.(karena dia cadel) hahaa.
kalau anak lain yang gitu pasti udah nangis berjam-jam tuh.
Nah itulah kenapa aku tadi bilang dia itu kuat.:-D
Sekarang kembali ke topik semula..
Sekarang dia tinggal bersama tetanggaku, dirumah kecilnya.
Ada 5 orang yang tinggal dirumah itu. Ibu Asuh sena yang mengurus dia sejak bayi sampai sekarang, seorang kakek2 yaitu orang tua ibu asuh sena, seorang gadis  tujuh belas tahunan yaitu adik ibu asuh sena, lalu anak kandung dari ibu asuh sena yang umurnya sama lah dg umur sena sekitar 5 tahunan.
Mereka berasal dari keluarga sederhana. Ibu Asuh itu juga hanya mengandalkan jualan keliling dan warung untuk usaha kecil2annya. Terkadang sena juga ikutan berjualan keliling rumah menawarkan jualannya.
Ketika bulan Ramadhan datang, ibu asuh sena mendapat pekerjaan baru. Demi menghidupi keluarganya, dia terpaksa harus pergi dan membawa anak kandungnya. Dan menutup warungnya.
==========================================
Sekarang anak itu sedikit gak ke urus, gadis yang serumah dengannyapun gak bisa diandalkan. Dia hanya sibuk sama hapenya sendiri. Biasalah masih Ababil, ABG Labil gitu loh.hehe.
Suatu hari aku mulai meluangkan bermain bersama sena, dan mencoba berbicara dengannya tentang kehidupan sehari-harinya. Lumayalah dia di ajak bicara lumayan nyambung. Udah mulai ngerti.
Setelah ngobrol sama anak itu, aku baru nyadar kehidupannku masih beruntung daripada dia.
Ternyata dia mandi jarang pake sabun, terus jarang keramas pake shampo dan sikat gigi pun gak punya. Bukannya dia gak mau, tapi memang perlengkapan mandinya yang gak ada, dan ekonominya yang sulit.
Terkadang dia suka pake sabun colek buat membersihkan badannya. ( Miris skali ) :'-(
Akhirnya hatikupun tergugah untuk membelikan perlengkapan mandinya. Kebetulan temenku bekerja di Unilever, dia baik, sering menyumbangkan produknya ke orang yang bener2 membutuhkan.
==========================================
Dibalik kehidupannya yang menyedihkan, dia menyimpan sebuah harapan yang besar. 
Dia ingin sekolah. Dia ingin belajar seperti anak-anak lainnya. 
Setelah ku tanya : kenapa gak sekolah ? 
Dia jawab : " gak punya buku, gak punya pulpen, gak punya tas sekolah, gak punya uang jajan."

Akhirnya aku putuskan untuk menjadi seorang guru privat. Aku belikan pulpen buku, buku mewarnai dan pensil gambar. Kebetulan keluargaku punya white bor kecil dirumah, sehingga bisa memudahkan dia belajar.
Aku juga gak bisa mengajar tiap hari. Karena aku kuliah. Aku tinggal dikontrakan dekat kampus. Paling pulang ke rumah seminggu sekali. Setiap hari sabtu aku pulang. 
Ketika aku pulang kerumah, pasti sena udah menunggu di depan rumahku untuk belajar. Dia punya semangat belajar yang tinggi. Dia antusias banget. Salut deh.
Ketika mengajar, terkadang aku jengkel sama bocah itu, selain dia susah mengerti pelajaran, dia juga etikanya kurang. Aku anggap wajar lah, karena didikan dari orang tuanya kurang.
===========================================
Adzan magribpun tiba, inilah waktunya umat muslim berbuka puasa di bulan Ramadhan ini. Begitu juga dengan keluargaku.Tiba-tiba datanglah seorang gadis kecil membawa gelas kosong dan berkata : "boleh minta air hangat" dan itulah sena yang di suruh kakeknya untuk meminta air minum. Keluarga mereka juga suka dapet sumbangan makanan dari warga sekitar. Bahkan kalau gak ada lauk pauk pun, mereka suka makan seadanya sama garam. Setelah ibu asuh sena kerja di tempat lain, kehidupan sena menjadi sulit. Karena gak ada yang memasak dan mengurusnya.
===========================================
Lebaran tinggal seminggu lagi. Sena cemburu sama anak lain yang udah beli baju lebaran. Dia cuma berharap sama ibu asuhnya yang nanti akan membelikan baju untuknya.
Akupun membelikannya. Meskipun bajunya gak mahal, tapi itu cukup untuk membahagiakan anak kecil itu.
Ternyata banyak juga yang sangat perhatian kepadanya, tetangga lain pun sebagian ada yang membelikan juga. Dan merekapun terkadang suka memberikan uang jajan kepada bocah itu. Syukurlah..masih ada yang sayang sama anak yatim piatu itu.
===========================================
Beberapa bulan kemudian ibu asuh sena berhenti dari pekerjaannya dan pulang. Dan kehidupan sena mulai membaik dari sebelumnya.
===========================================
Aku berniat untuk mengirimkan sena ke panti asuhan di kampusku. Aku jelaskan kalau di panti asuhan dia bisa kenal sama temen2 seusianya, dia juga bisa disekolahkan disana. Akhirnya dia tertarik, karena dia pernah bilang, mungkin dari lubuk hatinya paling dalam dan dia berkata : "AKU INGIN SEKOLAH"
Tetapi semua tergantung pada keluarga yang mengurusnya.
Ibu Asuhnya pun setuju. Lebih baik sena tinggal di panti asuhan, karena ibu asuhnya masih belum bisa menyekolahkannya. Tetapi kakeknya tidak setuju. Aku kurang tau lebih jelas tentang alasan kenapa kakeknya menolak. 
Yasudah kalau begitu..selama mereka bisa membahagiakan anak itu WHY NOT..?
===========================================
Udah dulu ya temen-temen..
Sebenarnya masih banyak kisah2 yang ingin aku posting. Tapi next time aja yaa..! :-)
Nantikan kisah selanjutnya ya..beda judul, beda cerita, beda orang.








0 komentar:

Posting Komentar

 
;